Feeder Kereta Cepat di Stasiun Tegalluar: Membuka Era Mobilitas yang Lebih Efisien

Stasiun Tegalluar diproyeksikan menjadi salah satu stasiun utama dalam mega proyek kereta cepat Jakarta-Bandung. Stasiun ini akan melayani rute Jakarta-Cikampek dan diperkirakan mampu melayani hingga 4000 penumpang per hari.  Sebagai stasiun kereta cepat dengan kapasitas penumpang besar, akses transportasi feeder di sekitar Stasiun Tegalluar perlu dirancang secara matang. Feeder berperan penting untuk mengumpulkan calon penumpang dari wilayah sekitar untuk dibawa ke stasiun menggunakan angkutan massal. Beberapa moda transportasi yang rencananya dijadikan sebagai feeder antara lain kereta komuter, Transjabodetabek, bus DAMRI, serta angkutan kota seperti angkot dan ojek online. Konektivitas feeder yang baik ke stasiun akan mendorong minat masyarakat menggunakan kereta cepat dan mengurangi ketergantungan pada kendaraan pribadi. Pemerintah Kota Tegalluar bersama PT KCIC selaku operator kereta cepat disebut tengah menyiapkan masterplan feeder yang terintegrasi. Salah satu tantangannya adalah mengoordinasikan beragam moda transportasi feeder yang dikelola oleh berbagai perusahaan.

Diperlukan kesepakatan bersama agar seluruh feeder bisa tersambung dengan baik ke Stasiun Tegalluar, termasuk soal lokasi dan desain halte, rute, jadwal, hingga skema tarif. Konektivitas feeder harus maksimal agar calon penumpang tidak kesulitan mengakses kereta cepat. Fasilitas penunjang seperti halte, shelter, hingga ruang tunggu perlu disiapkan agar calon penumpang nyaman menunggu kedatangan feeder. Akses menuju halte juga dirancang ramah disabilitas, lengkap dengan fasilitas pendukung seperti guiding block, ramp, dan lainnya. Untuk feeder berbasis rel, kereta komuter dari arah Cikampek dan Nambo disebut akan melayani rute ke Stasiun Tegalluar. Sementara itu, Transjabodetabek diproyeksikan melayani rute Bogor/Depok-Tegalluar-Jakarta pp. Kedua moda ini bisa mengurangi volume kendaraan menuju stasiun. Adapun bus DAMRI rencananya akan melayani penumpang dari sejumlah koridor seperti Karawang, Klari, hingga sekitar Rancaekek. Armada bus listrik tengah disiapkan untuk rute-rute feeder tersebut demi efisiensi dan ramah lingkungan.

Tak ketinggalan, pemerintah kota juga tengah merancang integrasi feeder berbasis angkutan kota ke stasiun. Mulai dari penataan rute, penambahan armada, hingga penyiapan lajur khusus angkot dan ojek online menuju Stasiun Tegalluar. Dengan persiapan matang dari berbagai pihak terkait, diharapkan seluruh feeder bisa beroperasi maksimal saat kereta cepat mulai beroperasi nanti. Feeder andal pastinya akan mendukung pergerakan ribuan calon penumpang setiap harinya menuju Stasiun Tegalluar.waktu perjalanan, dan meningkatkan konektivitas antar-transportasi, sistem ini telah mengubah cara masyarakat bergerak. Kehadiran sistem feeder kereta cepat ini memberikan harapan baru bagi masa depan mobilitas yang lebih efisien dan ramah lingkungan. Namun, tantangan dalam mengoptimalkan sistem ini tetap hadir, seperti mengelola peningkatan jumlah penumpang dan perencanaan rute yang efisien. Di sisi lain, teknologi menjadi kunci utama dalam kesuksesan sistem feeder kereta cepat ini. Aplikasi pintar, sistem monitoring, dan penggunaan teknologi sensor telah memudahkan akses dan penggunaan layanan ini bagi para penumpang.

Pada intinya, feeder kereta cepat di Stasiun Tegalluar memberikan bukti nyata akan potensi mobilitas yang terhubung, efisien, dan berkelanjutan. Dalam menutup artikel ini, kita melihat bahwa sistem ini tidak hanya membuka pintu menuju perjalanan yang lebih mudah, tetapi juga membawa harapan bagi masa depan transportasi yang lebih baik untuk kita semua. Dengan kolaborasi, inovasi, dan komitmen untuk terus meningkatkan sistem ini, kita dapat memastikan bahwa mobilitas di Stasiun Tegalluar dan sekitarnya akan terus berkembang menjadi lebih baik.