Tanda dan Gejala Episkleritis atau Mata Merah dan Sensitif Terhadap Cahaya

Tanda dan Gejala Episkleritis atau Mata Merah dan Sensitif Terhadap Cahaya

Printnovembercalendar – Timbulnya episkleritis terjadi ketika ada peradangan jaringan antara sklera dan konjungtiva. Ini dimulai di pembuluh darah kecil dan kemudian menyebar ke permukaan mata. Tidak diketahui apa yang memicu atau menyebabkan episkleritis (idiopatik). Namun, banyak orang dengan kondisi ini juga memiliki kondisi peradangan lain, seperti lupus, rheumatoid arthritis, dan penyakit Crohn.

Episkleritis ditandai dengan kemerahan yang sering muncul pada satu mata dan terkadang dapat terjadi pada kedua mata. Ada dua jenis episkleritis yang dapat terjadi, yaitu episkleritis sederhana dan episkleritis nodular, dengan tampilan yang sedikit berbeda.

Pada episkleritis simpleks, biasanya ada kemerahan di beberapa dan kadang-kadang semua mata, dengan sedikit rasa tidak nyaman. Sedangkan pada episkleritis nodular, terdapat massa yang sedikit meninggi yang dikelilingi oleh pembuluh darah, biasanya di bagian mata tertentu, yang dapat menimbulkan rasa tidak nyaman.

Meskipun episkleritis simpleks dan episkleritis nodular mungkin terlihat sedikit berbeda, banyak tanda dan gejala yang cukup mirip, termasuk:

  • Produksi air mata yang berlebihan.
  • Sensitivitas terhadap cahaya terang.
  • Sensasi terbakar, nyeri atau benjolan di mata.

Tanda dan gejala ini biasanya tidak mempengaruhi penglihatan. Juga, tanda dan gejala biasanya hilang setelah beberapa minggu. Setelah itu, episkleritis bisa sembuh dengan sendirinya tanpa perlu obat, apalagi jika gejala yang dialami penderitanya ringan. Untuk mempercepat pemulihan, ada beberapa cara yang bisa dilakukan pasien secara mandiri. Diantaranya adalah:

  • Oleskan kompres dingin pada mata saat mata tertutup.
  • Gunakan obat tetes mata yang mengandung air mata buatan.
  • Kenakan kacamata saat berada di luar ruangan untuk melindungi mata Anda dari cahaya terang.

Namun, jika episkleritis mengganggu, obat tetes mata atau salep dapat digunakan untuk meredakan ketidaknyamanan. Episkleritis sembuh dalam 7 sampai 10 hari, meskipun episkleritis nodular mungkin memakan waktu lebih lama. Jika episkleritis belum pulih dalam jangka waktu ini atau bahkan memburuk, dokter harus menyelidiki lebih lanjut kemungkinan skleritis (radang jaringan sklera) pada pasien.

Hal yang perlu diingat adalah bahwa episkleritis dapat kembali beberapa bulan setelah sembuh. Jika kondisi ini berulang, dokter mungkin akan memeriksa kemungkinan penyakit radang yang menyertai episkleritis. Episkleritis tidak akan memiliki konsekuensi jangka panjang yang serius kecuali jika dikaitkan dengan penyakit inflamasi lain.

Untuk memvalidasi gangguan ini, perlu untuk membuat diagnosis episkleritis. Pemeriksaan fisik pasien sangat diperlukan, terutama pemeriksaan mata yang diawali dengan melihat kondisi warna mata pasien yang dapat berubah menjadi merah atau biru keunguan.

Pemeriksaan dapat dilanjutkan dengan menggunakan alat yang disebut slit lamp. Sebelum menggunakan slit lamp, dokter biasanya memberikan obat tetes mata kepada pasien untuk melebarkan pupil mata sehingga kondisi abnormal pada mata dapat terlihat lebih jelas.

Itu saja yang perlu Anda ketahui tentang gangguan mata episkleritis. Agar tidak mendapatkan penanganan yang salah, sebaiknya laporkan masalah mata Anda ke dokter spesialis mata.

Sumber:

Kacamata Nanospec